MANAJEMEN STRATEGIK ANALISIS S.W.O.T

ANALISIS SITUASI MENGGUNAKAN S.W.O.T

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga-lembaga yang memiliki visi misi yang luarbiasa dalam artian memiliki target di masa depan misalanya perusahaan, organisasi, lembaga pendidikan dan dunia bisnis lainnya  Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan. Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah perusahaan atau yang lainnya. Selama dekade terakhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya.[1]
Menurut David Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan  peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. [2]
Di dalam makalah ini akan dikupas beberapa hal mengenai SWOT antara lain: pengertian SWOT, faktor-faktor SWOT, kegunaan SWOT, hubungan SWOT, dan contoh aplikasi SWOT.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu analisis SWOT?
2.      Apa faktor-faktor Analisis SWOT?
3.      Apa kegunaan Analisis SWOT?
4.      Bagaimana hubungan antara Strengths, Weaknesses, Opportunities, danThreats dalam analisis SWOT?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian SWOT secara umum dan mampu menjelaskannya.
2.      Mengetahui faktor-faktor dalam Analisis SWOT.
3.      Mengetahui kegunaan Analisis SWOT.
4.      Mampu menjelaskan hubungan antara Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats dalam analisis.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.[3] Menurut Daniel Start analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan. Hasil analisis biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan  dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.[4]
Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya, maka berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya, minimal memenuhi kriteria kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran, dinyatakan sebagai kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor eksternal. Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya, tidak memenuhi kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor internal atau ancaman bagi faktor eksternal. Untuk menentukan kriteria kesiapan, diperlukan kecermatan, kehati-hatian, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup agar dapat diperoleh ukuran kesiapan yang tepat. Kelemahan atau ancaman yang dinyatakan pada faktor internal dan faktor eksternal yang memiliki tingkat kesiapan kurang memadai, disebut persoalan. Selama masih adanya fungsi yang tidak siap atau masih ada persoalan, maka sasaran yang telah ditetapkan diduga tidak akan tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mengubah fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang dimaksud disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan atau ancaman agar menjadi kekuatan atau peluang.
Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan, yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap dan mengoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap. Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya di sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk mengatasi persoalan yang sama.
B.     Faktor-faktor Analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1.      Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul dari pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat dan bangsa).
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan.
2.      Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a.    Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b.    Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c.    Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini.
d.   Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3.      Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a.    Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b.    Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c.    Perubahan dalam keadaan persaingan.
d.   Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan antara lain  yaitu:
a.    Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan peran serta pendidikan agama  yang lebih dominan.
b.    Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan  ke depan.
c.    Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
4.      Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.[5]
C.    Kegunaan Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1.      Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2.      Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga
3.      Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan
4.      Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5.      Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
6.   Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.
Menurut Ferrel dan Harline fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.[6]
D.    Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, danTreaths dalam Analisis SWOT
Sebuah lembaga akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan ketika kekuatan lembaga pendidikan melebihi kelemahan yang dimiliki. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus mampu memperdayakan potensi yag dimiliki secara maksimal, mengurangi resiko yang terjadi. Jadi, tercapai atau tidaknya tujuan lembaga pendidikan yang telah ditetapkan merupakan tanggung jawab lingkungan manajemen lembaga pendidikan. Jika analisis SWOT dilakukan dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah, untuk memperoleh mutu sekolah dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman).[7]
Menurut Afhie, 2012 dalam  hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities,dan Treaths dalam analisis SWOT dapat digambarkan melalui bagan berikut ini
HUBUNGAN
S (KEKUATAN)
W (KELEMAHAN)
O (PELUANG)
Sebuah lembaga pendidikan harus dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan sebaliknya memanfaatkan peluang dan menjadikannya sebagai sebuah kekuatan (Strength).
Peluang digunakan untuk menekan berbagai macam kelemahan-kelamahan yang ada atau dengan kata lain menghilangkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang
T (ANCAMAN)
Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Suatu lembaga pendidikan, sebelum datangnya sebuah ancaman lembaga pendidikan tersebut harus bisa menutupi kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya dengan kekuatan dan peluang.

Sedangkan menurut menggambarkan hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut
1.      Kekuatan dan Kelemahan.
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan (strenghth) atau distinctive competencehanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada institusi lain juga terdapat kekuatan yang memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.[8]
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
2.      Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan membandingkan analisis internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness) dengan analisis internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan, peluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi institusi.
Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a.       Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga kecil.
b.      Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya. 
c.       Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapaianya besar
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat  trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.         Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
b.        Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c.         Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.[9]
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu sebagai berikut:
1.      Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang besar dan major threats yang kecil.
2.      Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats pada saat yang sama.
3.      Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low threat.
4.      Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity danhigh threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.


Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
  1. Strategi SO  (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
  2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
  3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
  4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.[10]
Cara Menggunakan Analisis SWOT Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
Strength (Kekuatan)
1.      Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
2.      Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
3.      Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
4.      Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
5.      Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
Weakness (Kelemahan)
1.      Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
2.      Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
3.      Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
4.      Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organisasi kita ?
5.      Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi kita ?
Opportunities (Peluang)
1.      Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
2.      Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
3.      Threats (Ancaman)
4.      Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
5.      Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
6.      Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
7.      Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan organisasi ?[11]

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
2.    Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
3.    Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga, menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan, mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain, dan mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.
4.    Analisis SWOT dalam program lembaga pendidikan misalnya dapat dilakukan dengan melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah atau kursus, untuk memperoleh mutu pendidikan dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman).
5.    Analisis SWOT sangat penting perannya dalam meningkatkan kualitas manajemen suatau perusahaan atau lembaga yang lainnya karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolak ukur dalam mengembangkan lembaga lebih lanjut. Setelah analisis, perlu dirumuskan visi, misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkret untuk memperbaiki program sebelumnya.




[1] Http://Pengertianedefinisi.Com/Pengertian-Definisi-Analisis-Swot-Manfaat/
[2] David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

[3] Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland dalamhttp://subliyanto.wordpress. com/2012/12/13/analisis-swot/, 
[4] Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

[5] David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

[6] Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
[7] Menurut Afhie, 2012 dalam http://afhie-cirebon.blogspot.com/2012/ 12/penerapan-analisis-swot-pada-lembaga.html hubungan antara Strength, Weaknesses
[9] Fred  R. David, Manajemen Strategis, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), hal. 323.

[10] Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

[11] Mustika Sari, Boston Consulting Group,sarilovely.blogspot.com/2010/06/boston-consulting-group-bcg.html, diakses tanggal 05 Oktober 2014, pukul 11:30 WIB.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

URGENSI ETIKA ISLAM DI ERA DIGITAL

CONTOH SOAL STATISTIK EKONOMI